UNTUK terhindar dari kegemukan, kebanyakan orang tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak. Padahal, sikap antilemak secara berlebihan tidak dianjurkan. Karena lemak tetap punya fungsi bagi tubuh.
Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan Ms mengatakan, kegemukan itu dipacu oleh beberapa hal di antaranya karena faktor genetik atau banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kalori dan lemak. Dan, hal tersebut yang harus menjadi perhatian.
"Sekarang orang itu takut terhadap lemak karena dianggap menjadi sesuatu yang menimbulkan penyakit. Kita tidak boleh mengurangi lemak sampai 0%. Jadi yang baik adalah mengurangi boleh, tetapi jangan sampai menjadi pantang," sebut dosen yang mengeluarkan buku berjudul Sehat Itu Mudah pada 2008 ini.
Masih dilanjutkan Ali, sebenarnya lemak itu bagus untuk kesehatan untuk melarutkan vitamin A,D, E, dan K. Setiap makanan yang kita konsumsi pasti mengandung lemak. Jadi kita diharuskan pintar-pintar dalam memilih makanan. Misalnya, Ali menyebutkan, dalam mengonsumsi daging sapi (steak), pilih steak sapi dengan jenis tenderloin. Sebab, kandungan lemaknya sangat minimalis.
"Bahan- makanan yang berasal dari hewani biasanya mengandung banyak lemak. Anda tidak bisa menghindar, tetapi lebih baik memilih," sarannya.
Konsultan gizi dari Rumah Sakit Ibu dan Anak di Ampera, Kemang, Putri Gita Menur SKM mengatakan, salah satu fungsi lemak memang untuk menyuplai sejumlah energi, saat satu gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori.
Putri melanjutkan, lemak yang baik diperlukan, bahkan penting bagi struktur dan fungsi setiap sel dalam tubuh manusia. Lemak merupakan "bahan bakar" yang memberi Anda tenaga dua kali lebih banyak daripada jenis makanan lain. Lemak yang disimpan dalam tubuh, juga berfungsi sebagai bank penyimpan tenaga.
Lemak adalah bahan penyekat yang melindungi Anda dari rasa dingin yang merusak.Lemak juga menutupi saraf-saraf tubuh. Jenis lemak yang baik yang disebut HDL itu dapat membantu menghilangkan kolesterol yang merusak dan tidak diinginkan itu dari pembuluh-pembuluh darah.
Vitamin A,D, E, dan K merupakan jenis vitamin yang larut dalam lemak dan tersimpan di dalam jaringan-jaringan lemak. Jadi sejumlah lemak tubuh tertentu mempunyai manfaatnya. Lemak-lemak yang tidak dikehendaki adalah bahan-bahan yang berminyak maupun jenuh yang banyak terkandung dalam daging, hasil olahan hewani dan susu, termasuk telur, keju, susu, dan lemak babi.
Kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung lemak, tapi dari jenis yang baik. Kolesterol merupakan sejenis lemak yang memerlukan pengaturan yang saksama dalam tubuh.
"Kolesterol terdapat dalam hewan, tetapi tidak terdapat dalam lemak nabati. Kebanyakan dari lemak yang Anda makan setiap hari tidak kelihatan. Sebab itu sudah dicampur dalam gorengan dan masakan. Kaitan antara lemak makanan dan kesehatan adalah berapa banyak jumlah kandungan lemak yang dikonsumsi," papar Putri.
Menu ideal ialah memakan lemak sesuai dengan kandungan alamiah yang terdapat dalam biji gandum, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian (dua yang terakhir dengan jumlah terbatas).
"Ingat, lemak nabati tidak mengandung kolesterol, dan tidak mengandung virus. Namun, orang tidak boleh memakannya dalam jumlah berlebihan dari minyak sayur, kacang-kacangan atau biji-bijian yang sudah diolah," sebutnya. (sindo//nsa)by. okezone.com
Tuesday, December 30, 2008
Terhindar dari Gemuk
Label:
education,
entertainment,
healthty,
hiburan,
Info Kesehatan
Mentality
Champion Mentality
Oleh : Dede Farhan Aulawi
Setiap organisasi/ perusahaan ataupun individu pasti menginginkan
keberhasilan. Terlepas dari parameter keberhasilan itu sendiri apa, sebab
boleh jadi setiap orang memiliki definisi dan indikator yang berbeda
mengenai keberhasilan. Tetapi yang pasti ada satu peran yang sangat
penting dalam mencapai keberhasilan tersebut yaitu mentalitas. Mental
untuk menjadi sang juara, atau ada juga yang menyebutnya Mental pemenang
(Winner Mentality). Hal ini tentu akan dengan mudah kalau dilihat di
bidang olah raga, karena ukuran keberhasilan adalah bisa menjadi juara /
pemenang dalam suatu perlombaan.
Keterampilan dalam bidang olah raga (sport) tertentu itu memang sangat
penting agar kita profesional dan sekaligus memiliki integritas yang prima
dalam bidang tersebut. Namun yang tak kalah pentingnya adalah menanamkan
nilai - nilai mental sang juara itu sebagai driven yang mampu mengarahkan
seluruh kekuatan potensi diri untuk memenangkan setiap pertandingan.
Mental sang juara adalah sebuah tata nilai yang harus built in dalam diri,
dan bersifat motorik terhadap seluruh respon tubuh yang integral dalam
sikap dan tindakan lainnya sehingga mencapai performa puncak dalam karya
dan prestasi.
Oleh karena itu menanamkan mentalitas juara bagi setiap atlit menjadi
sangat penting, agar tercapai sinergitas antara keterampilan fisik,
kecerdasan intelektual, kematangan emosional, dan nilai - nilai spiritual.
Belief system semacam ini akan mengarahkan diri untuk fokus pada kekuatan
dan keyakinan, sehingga pelatihan Champion Mentality bisa memberi manfaat
seperti mampu menumbuhkan dan memiliki keyakinan mental yang sangat kuat
serta menambah motivasi dalam setiap pertandingan sehingga memiliki tata
nilai diri yang mampu mensinergiskan seluruh potensi, kekuatan diri untuk
fokus menjadi sang juara (pemenang).
Sebenarnya implementasi champion mentality bukan hanya di bidang olah raga
saja, karena sebenarnya setiap saat kita ini berkompetisi atau bertanding
di setiap sudut kehidupan. Anak - anak di sekolah berkompetisi. Kita di
kantor berkompetisi. Kita berbisnis berkompetisi. Jadi esensinya kehidupan
kita ini penuh dengan kompetisi. Jika kita tidak memiliki mental juara,
maka selamanya kita akan menjadi follower dan tidak akan pernah menjadi
leader. Oleh karena itu di samping prestasi akademik ataupun prestasi
keterampilan yang dimiliki, perlu dilengkapi dengan kemampuan mengelola
dan mensinergikan seluruh potensi diri yang sesungguhnya ada pada kita,
yang disebut dengan Champion Mentality atau Winner Mentality. Baik potensi
di Conscious Mind ataupun potensi di Subconscious Mind.
Label:
cerpen,
education,
jatidiri,
mental,
pendidikan,
puisi,
sastra,
sastra management
Subscribe to:
Posts (Atom)