Saturday, November 15, 2008

Cerita dari Seorang Teman


Hari ini aku kerja, sewaktu aku cek emailku, eh ternyata ada email dari sahabatku yg jauh nun di Bandung sana, dia email aku dan menceritarenungan seorang temannya itu, pokoknya seru dan menggugah hati serta bikin memotivasi diri, tidak percaya..?
nich aku berikan ceritanya...

Bu, lapar !, rengek anak kecil yang sedang berada di pangkuannya. Wanita itu
menatap dengan lembut anaknya. Hatinya terasa teriris-iris. Dipandangi gubug
reyot tempatnya tinggal, tidak ada sama sekali makanan yang masih tersisa.
Hanya ada air putih yang masih tersisa di dalam kendi tanah diatas meja.
Perlahan diraihnya kendi tanah itu dan mengulurkan kucunya ke mulut anak
semata wayangnya. Sang anak meneguk tiga kali berusaha menghilangkan rasa
lapar dengan meminum air.
Anak kecil itu menatap wajah ibunya dengan penuh rasa sayang, seakan ingin
mengucapkan rasa terima kasih yang sangat dalam. Tangan kecilnya meraih
keatas mengusap air mata bening yang keluar dari kelopak mata ibunya.

"Mengapa ibu menangis", tanya sang anak perlahan.

Wanita itu menghela nafas panjang, dia berfikir tidak mungkin menjelaskan
apa yang sedang difikirkannya kepada anak kecil ini. Ini tentang beban
hidupnya yang sangat berat, bahkan dia selalu berusaha tegar terhadap semua
keterbatasan yang dia miliki.

"Nggak apa-apa kok sayang, bobok lagi saja !", ujar sang wanita lembut
seakan ingin menciptakan ketentraman di hati anaknya.

Sang anak menatap lebih dalam ke arah mata ibunya, seakan mencoba mencari
tahu alasan mengapa ibunya menangis.
"Aku tahu beban ibu sangat berat", celetuk polos sang anak yang membuat
ibunya sedikit tersentak.
"Aku tahu dengan segala keterbatasan ibu, ibu selalu berusaha untuk
mencukupi segala kebutuhanku. Ibu menjadi buruh mencuci, kadang-kadang ibu
mengumpulkan sisa-sisa sampah untuk dijual lagi. Aku tahu ibu melakukan itu
semua agar aku bisa makan", anak kecil itu terus berceloteh untuk membuat
ibunya bangga.

"Tapi ibu tidak bisa menyekolahkanmu anakku !", jawab sang ibu dengan penuh
penyesalan.

"Ibuku sayang !", kata sang anak sambil bangkit dari tidurnya. Diletakkan
kedua tangannya di pangkuan ibunya seakan ingin memberikan kekuatan kepada
orang yang paling dicintainya.
"Ibu tidak menyekolahkanku, tetapi setiap malam ibu mengajariku membaca,
berhitung, mengaji, atau pengetahuan-pengetahuan baru dari kertas koran
bekas yang kita kumpulkan. Semakin hari aku semakin mengerti tentang
ilmu-ilmu baru, bahkan mungkin jauh lebih banyak dari teman-teman sebayaku",
jawab sang anak tulus dan bangga.

"Iya, tapi aku tak mampu menyekolahkanmu di SD di kampung kita. Coba kalau
ibu mampu maka kamu nanti bisa punya ijasah melanjutkan ke sekolah yang
lebih tinggi dan masa depanmu akan lebih baik", sang ibu menjawab sambil
tertunduk seakan merasa telah mengeluh terlalu dalam kepada anaknya.

Sang anak kecil menggeser duduknya tepat dihadapan sang ibu. Dia tersenyum
sangat manis, dipijatnya kaki wanita didepannya. Seorang wanita cantik
sebenarnya, tetapi nampak lebih tua dari umur yang sebenarnya, apalagi dia
harus hidup sendiri sepeninggal suaminya.

"Ibuku sayang, dengan semua yang ibu bisa, ibu sudah memberikan yang terbaik
untuk kehidupanku. Aku bersyukur karena mendapatkan limpahan kasih sayang
yang tiada tara. Ibu selalu mengajariku semua yang seharusnya aku tahu. Ibu
selalu berada disampingku pada saat aku membutuhkannya. Aku memang ingin
sekolah di SD di kampung kita, tetapi aku lebih ingin mendapatkan cinta yang
aku rasakan selama ini. Aku memang ingin hidup berlimpah ruah seperti
anak-anak kecil sebayaku, tetapi aku lebih ingin hidup disampingmu karena
aku selalu mendapatkan limpah ruah kasih sayang yang selama ini aku
butuhkan.".

Sambil mendekatkan wajah, anak kecil itu melanjutkan perkataannya, "Bu,
mencintai tak harus sama, ketulusan untuk mewujudkan cinta jauh lebih
penting dari sekedar menyamakannya dengan kehidupan orang lain."

Dipeluknya wanita itu dengan penuh kasih sayang, "Bobok lagi yuk, ibu harus
istirahat, besok kita janji jam setengah enam sudah di rumah Pak Hadi untuk
mencuci baju"

Anak kecil itu menarik selimut kumalnya sampai ke dada. Membiarkan wanita
itu berurai air mata. Tetapi kali ini bukan karena kesedihan meratapi nasib,
justru karena syukur yang amat dalam karena Tuhan mengirimkan malaikat kecil
untuk mendampingi dan memperkuat hidupnya.

Tuesday, November 11, 2008

EFECTS OF COLD WATER


Serangan Jantung dan kebiasaan Minum Air Panas / hangat....

Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.
Secara logik..., mungkin ada kebenarannya. . Orang-orang China dan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air ES. Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas / hangat
sewaktu menikmati hidangan!!!!
Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah
akan mendapat faedah dari kebiasaan ini.
Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda baca. Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan berakibat fatal !!
Walaubagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak
yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita.
Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.
Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas makan.

:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!

Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa pada tangan sebelah kiri.

Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas dada anda.
Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada
serangan pertama serangan jantung.
Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60% pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur.
Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.

Monday, November 10, 2008

Puisi


Waktu itu aku dapat dapat email yg tidak pernah ku kenal, selidik punya selidik, katanya sih dia ketemunya email aku ini dari suatu milis, tapi ya sepengetahuanku, aku tu g pernah buat milis dr email pribadiku itu, tapi yasu la... itung2 buat nambah teman ya gpp la...., tau ga sih, dia itu kirim email berupa puisi, menurutku si puisinya bagus, nah buat temen-temen yg kepingin liat puisinya akan aku cantumkan,

Oya nih buat kang de, maaf ya aku cantumkan puisi kang de ke blogku yang tak seberapa ini, yah mudah-mudahan aja ada manfaat nya ya...

Ya Allah...,Jagalah Kami
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Ya Allah...
Jadikanlah kami hamba-Mu yang pandai bersyukur....
juga hamba yang pandai memetik hikmah dibalik semua kejadian
Engkau pemilik gudang rahasia kehidupan
Berilah kami kunci untuk memahami hikmah rahasia-Mu
Kami tidak memiliki daya dan upaya...
tanpa kekuatan dan keteguhan yang Kau berikan
Jadikanlah samudera hatiku ini...
Sebagai ladang tuk bercocok tanam jiwa - jiwa yang rendah hati
...yang senantiasa mengagungkan asma-Mu
...yang senantiasa menjauhkan diri dari kesombongan
...yang selau menjauhkan diri dari dendam
Tapi justru...
Senantiasa berusaha mendekatkan diri pada-Mu
...yang senantiasa menebarkan kasih dan cinta damai pada sesama
...yang senantiasa diliputi rasa syukur atas kehidupan
...yang selalu mencintai-Mu lebih dari segalanya
...yang senantiasa mengikuti jejak langkah sunnah Rasul-Mu
Ya Robbana...
Jagalah langkah kaki kami,
...dari tempat dan tujuan yang akan mengundang murka-Mu
Jagalah lisan kami,
...dari perkataan yang akan menyakiti sesama dan pengingkaran pada-Mu
Jagalah tangan kami,
...dari perbuatan yang bisa menjauhkan kami dari ridlo-Mu
Jagalah hati kami,
...dari rasa iri, dengki, dendam yang akan mengotori kebersihan hati ini
Jagalah jiwa kami,
...dari polusi keimanan yang akan merusak kesucian jiwa ini
Engkau Maha Mengetahu dan Maha Mengabulkan...
...atas setiap permohonan hamba - hamba yang Kau kasihi
Kabulkanlah do'a kami. Amin
ada lagi nich....
Semua Karena Allah
Oleh : Dede Farhan Aulawi
Sahabat...
Lakukanlah segala sesuatu semata - mata karena Allah
...karena seringkali kita berbuat sesuatu karena sesuatu yang lain
...dan kalau itu yang terjadi...,percayalah....
...bahwa kita hanya akan menuai rasa kecewa
Akhirnya jadilah diri kita ini
...tidak lebih dari tong sampah kekecewaan
Boleh jadi kita rajin bekerja di kantor
...hanya karena ingin terpakai atasan dan naik jabatan
...dan kalau itu yang terjadi
Bukan jabatan yang diperoleh tetapi justru kekecewaan
Boleh jadi kita berbuat baik pada tetangga
...hanya karena ingin disebut dermawan dan takut dipergunjingkan
...dan kalau itu yang terjadi
Justru akan lebih banyak dipergunjingkan
...atau ada hal - hal lain yang menjadi sebab tanpa alasan
Boleh jadi kita memberi sesuatu pada seseorang
...hanya karena ingin menunjukan bahwa kita sangat memberi perhatian
...ingin memperoleh rasa kasih sayangnya
...ingin memilikinya
...dan kalau itu yang terjadi...
Maka percayalah...,hanya kekecewaan yang kan kita dapatkan
Kita tidak memperoleh apa - apa...
Selain rasa kecewa dan penyesalan
Tetapi lakukanlah semua itu semata - mata karena Allah
...dan kalau Allah telah menjadi tujuan hidup kita
...maka percayalah...,bahwa Allah Maha Kasih dan Maha Mengetahui
Allah Maha Mendengar tanpa kita bicara
Allah Maha Tahu tanpa kita mengeluh
Allah Maha Kasih terhadap semua hamba-Nya yang penuh kasih
Sahabat...
Jangan jadikan diri ini gudang sampah kekecewaan
Jangan penuhi hati kita dengan sampah penyesalan
Semua yang kita miliki adalah dari-Nya dan milik-Nya
...dan semua akan kembali pada-Nya
Kita tidak lebih sekedar pemegang amanah...
Bukan pemiliki mutlak atas setiap rupiah yang kita banggakan
Bukan pemilik mutlak atas setiap jengkal tanah yang kita tumpuk
...karena suatu waktu semua itu akan berpindah tangan...
Dan semuanya akan dimintai pertanggungjawaban
Ya Allahu ya Robbana...
Maafkan atas semua khliaf yang pernah kami lakukan
Maafkan jika banyak perbuatan bukan karena-Mu
Golongkan kami menjadi manusia yang senantiasa ikhlas
Dan pandai menjaga setiap amanah yang Kau titipkan
Jangan biarkan kami pulang menghadap-Mu
...dengan lumuran kesalahan yang tak terampunkan
Jadikan kami hamba - hamba-Mu yang pandai bersyukur
...dan peroleh ampunan serta ridlo-Mu. Amin